Pages

Sabtu, 23 Januari 2016

 Jenis-jenis Burung Hantu dan Tingkat Kesulitan Memeliharanya | Drh. Fira Sovica

Ada beberapa

jenis burung hantu

yang umum dipelihara oleh para pecinta BOP. Dan berdasarkan tingkat kesulitan pemeliharaannya, ada beberapa tingkat dalam memelihara burung hantu. Tingkat kesulitan dalam memelihara burung hantu tersebut didasarkan pada kesulitan burung hantu yang dipelihara.

Berdasarkan tingkat kesulitannya, ada tiga tingkat kesulitan dalam memelihara owl aliasmemelihara burung hantu, yaitu tingkat pemula untuk burung hantu yang paling mudah dipelihara, tingkat pertengahan untuk burung hantu yang relatif sedikit lebih menantang, dan tingkat lanjut untuk burung hantu yang susah dipelihara serta memiliki tingkat stress yang lebih tinggi.

Berikut adalah beberapa kelas kesulitan dalam memelihara burung hantu.
  • Pemeliharaan burung hantu tingkat pemula (beginner, mudah dipelihara)
  • Jenis burung hantu yang pas untuk dipelihara oleh pemula adalah jenis Javan Scoop Owl (otus sp) atau celepuk dan jenis owl berpostur kecil lainnya.
    burung hantu celepuk, jenis burung hantu yang paling mudah dipelihara
    Burung hantu celepuk
    Image taken from digdeep1962.blogspot.com 
    Bisa dikatakan, burung hantu celepuk adalah jenis burung hantu yang paling mudah dipelihara. Hal utama yang harus diperhatikan dalam memelihara celepuk adalah jangan sampai telat memberi makan dan minum. Untuk lebih jelasnya, anda bisa membaca artikel tentang cara memelihara celepuk.
      Jenis burung hantu lain yang termasuk dalam kelas mudah memeliharanya adalah burung hantu jenis Javan Owlet (glaucidium clastanopterum) dan burung hantu jenis Oriental Bay Owl (phodilus badius).
      burung hantu javan owlet, jenis burung hantu yang mudah dipelihara
      Burung hantu jenis javan owlet
      Image taken from jemberfalconry.blogspot.com
      burung hantu oriental bay owl, jenis burung hantu yang mudah dipelihara
      Burung hantu jenis oriental bay owl
      Image taken from kaskus.co.id 
      Secara prinsip, cara memelihara burung hantu javan owlet dan cara memelihara oriental bay owl hampir sama dengan cara memelihara celepuk.
    • Pemeliharaan burung hantu tingkat pertengahan (medium)
    • Tingkat selanjutnya dalam artikel tingkat kesulitan dalam memelihara burung hantu ini adalah tingkat pertengahan atau tingkat medium. Artinya, burung hantu yang termasuk ke dalam klasifikasi ini termasuk mudah dalam dipelihara namun tetap harus diperhatikan dalam beberapa halnya. Sedikit saja anda lengah, maka burung hantu yang anda pelihara akan mati. Jenis burung hantu yang masuk ke dalam kategori pertengahan dalam segi perawatannya adalah burung hantu jenis Brown Hawk Owl (Ninox Scutulata) dan burung hantu jenis Barn Owl (Tyto Alba).
      burung hantu brown hawk owl, jenis burung hantu yang relatif lebih susah dipelihara
      Burung hantu jenis brown hawk owl.
      Image taken from owlpages.com
      burung hantu barn owl, jenis burung hantu yang relatif lebih susah dipelihara
      Burung hantu jenis barn owl.
      Image taken from wikipedia.org 
      Cara memelihara burung hantu barn owl pernah saya tulis di artikel cara memelihara barn owl.
    • Pemeliharaan burung hantu tingkat mahir (advanced)
    • Bagi anda yang baru pertama kali memelihara burung hantu, sebaiknya jangan memelihara burung hantu jenis berikut ini. Tingkat stress yang tinggi, penanganan yang tidak boleh dilakukan sembarangan, dan kesehatan burung hantu yang harus selalu dicek membuat burung hantu jenis Buffy Fish Owl (ketupa ketupu), burung hantu jenis Spotted Wood Owl (Strix Seleputo), dan burung hantu jenis Barred Eagle Owl (Bubo Sumatranus) tidak mudah dipelihara oleh pemula.
      burung hantu buffy fish owl, jenis burung hantu yang susah dipelihara
      Burung hantu jenis buffy fish owl.
      Image taken from owlpages.com
      burung hantu spotted wood owl, jenis burung hantu yang sulit dipelihara
      Burung hantu jenis spotted wood owl atau sering disebut strix sekeouto.
      Image taken from naturecore.blogspot.com
      burung hantu barred eagle owl, jenis burung hantu yang susah dipelihara
      Posted by 
Sabtu, 16 Januari 2016

cerpen persahabatan

Persahabatanku yang kandas

Cerpen Karangan: 
Lolos moderasi pada: 16 January 2016

Pagi itu semua terasa sunyi, aku melangakahkan kakiku perlahan dengan harapan semoga pagi nanti aku bisa bertemu denganmu Meilani. Aku tak sabar ingin segera berjumpa, pagi demi pagi telah aku lewati aku tak sabar ingin segera pulang. Jujur saja aku tak dapat menemukan sahabat sepertimu, yang baik, perhatian, penyayang, penyabar, dan suka mengalah untuk jadi pemenang meski di mata orang lain kamu pengecut, tapi tidak di mataku. Meskipun ada kekurangan di dirimu yang aku rasa kekuranganmu itu bisa membuat hidupmu kurang terarah dan jauh dari Allah, tapi aku sadar itulah kamu, dengan kekuranganmu.Aku sangat mengerti jika kamu memang tak lagi dapat bercerita padaku karena “jarak” yang cukup jauh yang menghalangi kita untuk dapat bertatap muka. Jika memang iya ada waktu pun, sepertinya tidak memungkinkan untuk kita bisa bertemu karena sesuatu hal. Oke aku akan mencoba dan bersabar untuk menunggu sampai suatu saat aku dapat jawabannya. Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Ya untuk saat ini mungkin aku hanya bisa menyalahkan “jarak dan waktu” yang sebenarnya itu bukan alasan utama atas renggangnya persahabatan kita.
“Tid.. Tid..” suara klakson mobil bus berbunyi, itu mobilku. Mobil yang bisa membawaku pergi dari sini menuju halaman rumahku di bogor, aku segera naik bus itu.
Di setiap perjalanan tak henti-hentinya aku mengingatmu. Mengingat persahabatan kita yang indah hingga menyedihkan. Tapi aku sangat menikmatinya, bahkan saat ini aku merindukannya, dan entah kenapa aku ingin kembali melakukan hal-hal konyol itu. Tentunya bersamamu Meilani, tidak dengan yang lain, aku sungguh merindukanmu. Setibanya di kampung halamanku, aku segera mencari kendaraan umum untuk menuju rumahku. Aku melihat kanan-kiri, kini tempat ini sudah berubah padahal aku pergi tidak lama hanya 2 bulan aku pergi ke Jakarta.
Tapi perubahan nampak di sepanjang jalan menuju rumahku. Mungkin itu akan menjadi hal yang sama pada dirimu pikirku dalam hati. Akhirnya aku sampai di depan rumah, aku segera masuk menemui mamah juga nenek, selain sahabat yang aku rindukan aku teramat sangat merindukan mamah orang yang melahirkanku ke dunia ini.
“Assalamualaikum?”
“Waalaikum’salam.”
“Mamah sehat? Nek sehat?”
“Alhamdulillah, nin gimana? Sekarang terasa berubah, kurusan sekarang?”
“hah.. benarkah, emm mungakin iyah Mah,” jawabku sambil tersenyum.
Tak lama kemudian aku istirahat dan di kamar ini aku sering menghabiskan waktuku bersama Meilani saat dia main ke rumahku. Aku pun segera mengabarinya, bahwa aku ada di rumah, karena satu minggu sebelum aku pulang kita sempat berkomunikasi lewat sms bahwa saat aku pulang ke rumahku dia akan menemuiku. Aku pun memberikan kabar lewat pesan singkat -sms. “Meilani? Aku ada di rumah?”
Satu jam berlalu aku masih menunggu jawaban darinya namun tak juga ada balasan, hingga akhirnya aku meninggalkan handphone-ku di kamar, dan pergi menemui mamah di dapur. Aku pun berbincang-bincang dengan mamah, berbincang hal biasa layaknya anak dan ibu yang cukup lama tak berjumpa. Satu hari berlalu, dalam diamku aku teringat kembali pada Meilani, aku pun segera melihat hp dengan harapan ada balasan dari Meilani. Sedang apa dia? tidak sempatkah dia membalas pesan dariku hanya 5 menit saja. Aku mencoba berpikir positif saja dan mencoba menghubunginya lagi lewat pesan singkat.
“kapan kita bisa bertemu?” Lagi-lagi dia tidak membalasnya.
Aku pun pergi bertemu saudaraku, dengan berharap semoga nanti di saat dia membuka pesan dariku dia langsung membalasnya. Hingga aku pulang dari rumah saudaraku, saat aku membuka handphone, masih tidak ada pesan dari dia. Aku sungguh kecewa, tapi mungkin saja dia tidak punya pulsa. Akhirnya aku memutuskan untuk meneleponnya meski kita memakai kartu yang berbeda tak apalah, demi sahabat aku akan melakukan apa pun, ya dan berharap dia bisa menjawab panggilan dariku.
“Tut..tutt”
“halo?” Aku pun senang bisa mendengar suaranya, suara yang tak asing lagi di telingaku.
“hem.. aku ada di rumah? Kapan kita bisa ketemu?”
“heh.. oh yah? Kapan pulang?”
“Kemarin sore, kapan bisa ketemu?”
“Nin maaf kayaknya gak bisa deh,” dengan suara pelan dan sedikit tertawa dia menyampaikan hal itu padaku.
Aku terdiam, sungguh sangat kecewa. “ohh.. seperti itu yah”
Tak lama kemudian kita mengakhiri pembicaraan dan memutuskan sambungan telepon. Aku terdiam tanpa kata dan masa laluku pun teringat kembali. Iya aku tahu dia sahabatku, dengan satu hal kekurangannya ini. Aku dan dia sempat mengalami masa-masa sulit kita sempat bertatap muka tapi tak satu kata pun yang terucap dalam sehari-harinya. Persahabatan kita rusak dan hah.. banyak hal yang tak dapat aku lupakan tentang semua itu. Hanya aku dan Allah yang tahu.
Dan kini rasa itu kembali rasa kecewa yang mendalam aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku, entah apa itu, tapi aku hanya bisa berdoa semoga semua akan baik-baik saja. Hingga pada waktunya tiba aku akan tahu ada apa denganmu? Aku hanya bisa berdoa pada sang pencipta. Lindungilah dia sahabatku, jaga dia selalu di sisimu dekatkan dia denganmu dan aku mohon ya Allah beri dia jalan kebenaran, jalan yang lurus untuk menuju ridho darimu. Persahabatan itu kini kandas, kandas dalam artian aku tak dapat lagi bersahabat dengannya seperti dulu. Ya, karena jarak dan waktu.
Cerpen Karangan: Nida Nurholis
Facebook: History Nida/ Nida Nurholis
Cianjur. Mahasiswi.